Jumat, 09 Oktober 2015

Es Cream Lokal Tidak Kalah Dengan Yang Global



Ice Cream Tandingan Produk Perusahaan Multinasional
dari Jamu dengan Nama “Maknyus”
                                              Oleh Dwi Fitra Prihatno


Salam Sejahtera untuk generasi uranium Bangsa Indonesia. Apa kabar? Somoga saat membaca artikel ini rekan-rekan selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin. Masih ingat kata “Nefo and Oldefo” dalam buku sejarah masing-masing. Kata ini disampaikan oleh Bapak Proklamasi kita disalah satu pidatonya? Nefo berarti negara yang tertindas, negara yang menentang imperialism. Sedangkan Oldefo adalah sebutan untuk bangsa penjajah. Dihitung sejak 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia telah berumur 70th  merdeka,  perlu kita pahami dibalik kata merdeka itu kita masih dalam penjajahan bangsa barat. Mungkin sekarang kalian berfikir kita sudah merdeka dari penjajahan, tapi fikiran kalian salah. Sekarang  produk yang kalian pegang berasal dari negara mana? Ini salah satu contoh penjajahan melewati produk-produk transnasional. Yang selalu saya ingat adalah pertanyaan dari Ibu Luwes “Sudah sepaskah anda dari produk luar negeri pagi ini? Dan anehnya berapa kali beliau mengajukan pertanyaan tersebut selalu jawabannya “Belum”. Ini membuktikan kita masih belum lepas dari produk-produk luar negeri. Lalu apakah kita bisa lepas dari produk-produk luar? Jawabannya adalah bisa, kita adalah negara besar yang kaya, tongkat dan batu saja bisa jadi tanaman. Hanya ada dua pilihan di depan kita, mau dan tidak. Kita harus bisa sedikit demi sedikit melepas produk-produk luar dan menggantinya dengan produk-produk asli Indonesia. Memang agak sulit karena produk pakaian, kendaraan, sampai makananpun kita menginduk dari luar negeri.
Sekarang penulis memiliki pemikiran kecil tapi mungkin dapat menjadi penyemangat rekan-rekan untuk mencintai produk dalam negeri.  Salah satu kegemaran anak muda adalah mengkonsumsi ice cream, apakah ada disini yang tidak suka ice cream? Berbagai ice cream beredar di pasar Indonesai dengan berbagai merek, dan sebagian besar adalah milik perusahaan Unilever (Perusahaan Multinasional). Kenapa kita tidak membuat ice cream sendiri yang dapat mengangkat kekhasan Indonesia. Penulis pernah melakukan kunjungan Industri disebuah pabrik jamu di Nguter, Sukoharjo bersama anak-anak Pramuka Jawa Tengah saat Pertihusada V.

Sukoharjo terkenal sebagai kabupaten pengolah jamu. Saya mencoba akan menyandingkan Jamu dengan produk ice cream perusahan multinasional. Bisa saja kita membuat produk ice cream dengan bahan baku jamu. Jika kita mengenal ice cream dengan nama produk “Magnum” kita bisa namakan ice cream jamu ini dengan nama “Maknyus”, membuat produk tandingannya. Indonesia terkenal akan rempah-rempah. Jika produk ini dapat terwujud bisa saja akan melejit, karena rempah-rempah itu banyak jenisnya bukan hal sulit untuk mencari variasi rasa. Lalu ditinjau dari manfaatnya, ice cream “Makyus” jauh lebih memiliki kandungan baik untuk tubuh kita.
Proses pengolahaannya sama seperti pembuatan ice cream biasa hanya bahan coklat bubuk diganti dengan serbuk jamu (Beras Kencur, Kunir Asem, Jahe, dsb). Kemudian kekalahan kita dari produk luar yaitu dalam malasah pemasaran dan pengemasan. Untuk pengemasan sebenarnya kita bisa bekerjasama dengan Sarjana Desing Produk (Despro) yang memang sudah ahli dalam hal pengemasan produk. Dalam hal pemasaran, hal ini mugkin akan menyulitkan kita, namun kita juga harus melakukan pendekatan terhadap pemerintah, pemerintah juga harus memberikan ruang luas untuk melakukan pemasaran barang-barang dalam negeri hingga dapat menjadi barang Transnasional.
Jika terjadi keberhasilan dalam pembuatan produk tandingan ini dapat dipastikan akan memicu semangat generasi muda lainnya untuk menuangkan ide mereka. “Langkah besar memang harus diawali dengan langkah kecil” harus ada yang memulai sebuah perubahan, harus ada orang yang menyadarkan orang-orang apatis di Indonesia. Kita bisa, kita mampu, kita hebat. Itu adalah ide kecil dari saya semoga kedepannya produk ini dapat dikembangkan.
Sukoharjo, 2 Oktober 2015                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar